Istilah Backend merujuk pada "mesin" di balik layar sebuah website atau aplikasi. Jika Frontend adalah casing dan layar HP, maka Backend adalah prosesor, baterai, dan memorinya.
Secara umum, ekosistem Backend terdiri dari empat komponen utama:
1. Bahasa Pemrograman (Server-side Programming)
Ini adalah bahasa yang digunakan untuk menulis logika aplikasi. Ada banyak pilihan, tergantung kebutuhan:
PHP: Sangat populer untuk web (digunakan oleh WordPress dan Laravel).
JavaScript (Node.js): Memungkinkan kamu menggunakan bahasa yang sama untuk Frontend dan Backend.
Python: Populer karena sintaksnya sederhana; sering digunakan dengan framework Django atau Flask.
Go (Golang): Dibuat oleh Google, sangat cepat dan efisien untuk sistem skala besar.
Java/Kotlin: Standar industri untuk aplikasi perusahaan besar dan perbankan.
2. Database (Penyimpanan Data)
Tempat di mana semua informasi disimpan (seperti data user, produk, atau postingan).
Relational Database (SQL): Menyimpan data dalam tabel yang rapi. Contoh: MySQL, PostgreSQL, SQL Server.
Non-Relational (NoSQL): Lebih fleksibel, biasanya menyimpan data dalam format dokumen. Contoh: MongoDB, Redis, Cassandra.
3. API (Application Programming Interface)
API adalah "pelayan" yang menghubungkan Frontend dengan Backend.
Ketika kamu menekan tombol "Like", Frontend mengirim permintaan ke API.
API memberitahu database untuk menambah jumlah like.
API mengirim respon balik ke Frontend untuk menampilkan ikon hati yang berubah warna.
Format yang paling umum digunakan saat ini adalah REST API atau GraphQL.
4. Server & Infrastructure
Tempat di mana kode Backend "hidup" dan bisa diakses lewat internet.
Web Server: Software seperti Nginx atau Apache yang menangani permintaan masuk.
Cloud Providers: Layanan seperti AWS (Amazon), Google Cloud, atau Azure.
DevOps & Deployment: Alat seperti Docker dan Kubernetes yang membantu mengelola aplikasi agar tetap berjalan stabil.
Contoh Alur Kerja Backend
Bayangkan kamu sedang melakukan Login:
Frontend: Mengirim username & password.
Backend (Logic): Menerima data tersebut, melakukan enkripsi pada password agar aman.
Database: Mengecek apakah username tersebut ada dan apakah passwordnya cocok.
Backend (Logic): Jika cocok, Backend membuat "token" tanda pengenal.
Frontend: Menerima respon sukses dan mengizinkan kamu masuk ke halaman Dashboard.
Mana yang sebaiknya dipelajari duluan?
Jika kamu baru selesai belajar dasar-dasar Frontend, banyak yang menyarankan belajar Node.js (karena kamu sudah tahu JavaScript) atau PHP (karena sangat banyak tutorialnya dalam bahasa Indonesia).


Tidak ada komentar:
Posting Komentar