عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
: الْإِيمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُونَ، أَوْ بِضْعٌ وَسِتُّونَ شُعْبَةً، فَأَفْضَلُهَا
قَوْلُ : لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ الْأَذَى عَنِ الطَّرِيقِ،
وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنَ الْإِيمَانِ
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , ia berkata, “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Iman itu ada tujuh puluh cabang lebih, atau enam puluh cabang lebih. Yang paling utama yaitu perkataan Lâ ilâha illallâh, dan yang paling ringan yaitu menyingkirkan gangguan dari jalan.Dan malu itu termasuk bagian dari iman.
1.1 Pengantar
Setiap manusia diciptakan Allah dengan tujuan yang mulia,
yaitu beribadah dan mengabdi kepada-Nya semata. Untuk mewujudkan tujuan
tersebut, seorang muslim harus memiliki dasar yang kuat, yaitu iman dan tauhid.
Iman menjadi pondasi bagi seluruh amal perbuatan manusia, sedangkan tauhid
adalah inti dari seluruh ajaran Islam.
1.2 Pengertian Iman
Secara bahasa, iman berasal dari kata amana–yu’minu–imānan
yang berarti percaya, yakin, atau membenarkan. Secara istilah, iman berarti
membenarkan dengan hati, mengucapkan dengan lisan, dan mengamalkan dengan
perbuatan. Dengan demikian, iman bukan hanya keyakinan dalam hati semata,
tetapi harus disertai dengan pengucapan dan tindakan nyata dalam kehidupan
sehari-hari.
1.3 Hakikat Iman
Hakikat iman adalah keyakinan yang menuntun perilaku manusia
untuk tunduk dan patuh kepada Allah SWT. Iman bersifat dinamis, dapat bertambah
dengan amal saleh dan dapat berkurang dengan perbuatan maksiat. Oleh karena
itu, setiap muslim perlu menjaga dan memperkuat imannya melalui pembelajaran,
amal saleh, dan menjauhi kemaksiatan.
2.1 Pengertian Tauhid
Tauhid berasal dari kata wahhada–yuwahhidu–tawhīdan, yang
berarti mengesakan. Dalam konteks akidah Islam, tauhid adalah mengesakan Allah
dalam segala hal yang menjadi kekhususan-Nya, baik dalam zat, sifat, maupun
perbuatan.
2.2 Macam-Macam Tauhid
Para ulama membagi tauhid menjadi tiga bagian pokok:
Tauhid Rububiyah, yaitu
meyakini bahwa hanya Allah yang menciptakan, mengatur, dan memelihara seluruh
alam semesta.
Tauhid Uluhiyah, yaitu
mengesakan Allah dalam ibadah; hanya kepada Allah-lah seorang muslim menyembah
dan berdoa.
Tauhid Asma’ wa Sifat, yaitu
menetapkan nama-nama dan sifat-sifat Allah sebagaimana disebutkan dalam
Al-Qur’an dan hadis, tanpa menyelewengkan, menyerupakan, atau meniadakannya.
2.3 Pentingnya Tauhid dalam Kehidupan
Tauhid merupakan pondasi utama keislaman seseorang. Tanpa
tauhid, amal saleh yang dilakukan tidak akan diterima di sisi Allah. Tauhid
juga menjadi pedoman hidup yang melahirkan keikhlasan, ketenangan batin, serta
kesadaran bahwa seluruh kehidupan manusia berada di bawah kekuasaan Allah SWT.
3.1 Pengertian Syu‘abul Iman
Istilah Syu‘abul Iman berarti cabang-cabang iman.
Berdasarkan hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, iman
memiliki lebih dari tujuh puluh cabang (bid‘un wa sab‘una syu‘bah), dan yang
paling tinggi adalah ucapan Lā ilāha illallāh (tiada Tuhan selain Allah),
sedangkan yang paling rendah adalah menyingkirkan duri dari jalan.
3.2 Tiga Aspek Utama Syu‘abul Iman
Ulama membagi cabang-cabang iman ke dalam tiga aspek besar:
Aspek Hati (I‘tiqādiyah) —
mencakup keyakinan terhadap Allah, malaikat, kitab, rasul, hari akhir, dan
takdir.
Aspek Lisan (Qauliyah) —
berupa pengucapan kalimat syahadat, membaca Al-Qur’an, berdzikir, dan amar
ma’ruf nahi munkar.
Aspek Perbuatan (Amaliyah) —
seperti melaksanakan salat, menunaikan zakat, menolong sesama, serta berakhlak
mulia terhadap sesama makhluk.
3.3 Contoh Syu‘abul Iman dalam Kehidupan
Contoh nyata dari syu‘abul iman antara lain:
Mengucapkan Lā ilāha illallāh
dengan penuh keyakinan.
Menjaga kebersihan dan
menyingkirkan halangan dari jalan.
Menunaikan amanah dengan
jujur.
Menyayangi sesama manusia dan
makhluk hidup lainnya.
Berbakti kepada orang tua
serta berperilaku sopan.
4.1 Hubungan antara Tauhid dan Syu‘abul Iman
Tauhid adalah akar, sedangkan syu‘abul iman adalah
cabangnya. Tidak mungkin seseorang dapat menumbuhkan cabang iman yang kuat
tanpa memiliki akar tauhid yang kokoh. Dengan kata lain, tauhid menjadi dasar
keyakinan, sementara syu‘abul iman menjadi manifestasi praktis dari keyakinan
tersebut dalam kehidupan nyata.
4.2 Implementasi Tauhid dalam Kehidupan Sehari-Hari
Mewujudkan tauhid bukan hanya melalui ibadah ritual seperti
salat dan puasa, tetapi juga melalui perilaku yang mencerminkan keimanan,
seperti:
Menjaga kejujuran dalam setiap
urusan.
Menolong orang yang
membutuhkan tanpa pamrih.
Menghindari perbuatan syirik,
riya, dan sombong.
Menjaga amanah dan tanggung
jawab dalam pekerjaan atau studi.
Menumbuhkan rasa syukur atas
nikmat Allah dengan mempergunakan nikmat itu untuk kebaikan.
4.3 Ketauhidan sebagai Sumber Akhlak Mulia
Seseorang yang bertauhid dengan benar akan memiliki akhlak
yang mulia. Ia sadar bahwa segala perbuatannya akan dipertanggungjawabkan di
hadapan Allah. Kesadaran ini melahirkan sifat-sifat terpuji seperti sabar,
jujur, rendah hati, dermawan, dan amanah.
5.1 Refleksi Diri
Setiap muslim perlu melakukan muhasabah (introspeksi)
terhadap imannya. Apakah tauhidnya telah benar? Apakah cabang-cabang imannya
tumbuh subur melalui amal saleh? Iman yang kuat akan memancar dalam sikap dan
perilaku sehari-hari, sementara iman yang lemah akan tampak dari mudahnya
seseorang berbuat dosa atau lalai terhadap kewajiban.
5.2 Upaya Memperkuat Iman dan Tauhid
Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk memperkuat iman
dan tauhid antara lain:
Menuntut ilmu agama secara
terus-menerus.
Memperbanyak membaca dan
mentadabburi Al-Qur’an.
Mengikuti majelis ilmu dan
berdzikir bersama.
Menjalin silaturahmi dan
menjauhi pergaulan yang buruk.
Menjaga konsistensi ibadah
harian seperti salat berjamaah dan sedekah.
5.3 Kesimpulan
Hakikat iman dan tauhid merupakan fondasi utama kehidupan
seorang muslim. Syu‘abul iman menjadi bukti nyata dari keberadaan dan kekuatan
iman tersebut. Dengan memahami dan mengamalkan tauhid serta cabang-cabang iman,
seorang muslim akan menjadi pribadi yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia,
dan membawa kemaslahatan bagi masyarakat.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar