Ads block

Banner 728x90px

BAB XII Manajemen dan Etika dalam Berwirausaha


 




a. Pengertian Manajemen Usaha

Manajemen usaha merupakan suatu proses mengatur dan mengelola seluruh sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan atau individu agar tujuan usaha dapat tercapai secara efektif dan efisien. Dalam konteks kewirausahaan, manajemen usaha sangat penting karena membantu wirausahawan mengatur kegiatan produksi, pemasaran, keuangan, dan sumber daya manusia agar usaha dapat berjalan lancar dan berkembang.

Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur atau mengelola. Seorang wirausahawan yang baik tidak hanya kreatif dalam menciptakan produk, tetapi juga mampu mengatur waktu, tenaga, dan modal dengan bijak. Tanpa manajemen yang baik, usaha bisa saja menghadapi kesulitan seperti pemborosan biaya, ketidakteraturan kerja, atau bahkan kerugian.

Contoh penerapan manajemen sederhana di lingkungan sekolah adalah ketika siswa melakukan proyek kewirausahaan. Setiap anggota kelompok memiliki tugas masing-masing — ada yang bertanggung jawab dalam produksi, promosi, dan keuangan. Pembagian tugas yang jelas dan teratur inilah yang disebut manajemen usaha. Melalui kegiatan ini, siswa belajar tentang pentingnya kerja sama, disiplin, dan tanggung jawab dalam menjalankan usaha.


b. Fungsi-Fungsi Manajemen

Dalam dunia kewirausahaan, manajemen memiliki beberapa fungsi utama yang saling berkaitan dan membentuk suatu sistem kerja. Fungsi-fungsi tersebut membantu wirausahawan dalam mencapai tujuan usahanya dengan cara yang terencana dan terukur. Menurut para ahli manajemen seperti George R. Terry, fungsi manajemen terdiri atas perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (actuating), dan pengawasan (controlling).

Perencanaan (Planning)
Perencanaan merupakan tahap awal dalam manajemen yang berisi tentang penetapan tujuan usaha dan cara mencapainya. Wirausahawan perlu menentukan jenis produk, target pasar, strategi promosi, serta perkiraan biaya dan keuntungan. Perencanaan yang matang akan membantu usaha berjalan dengan arah yang jelas dan meminimalkan risiko kegagalan.

Pengorganisasian (Organizing)
Setelah rencana disusun, langkah selanjutnya adalah mengorganisasi sumber daya yang dimiliki, baik manusia, modal, maupun alat kerja. Dalam usaha kecil, pengorganisasian bisa berarti pembagian tugas di antara anggota kelompok, misalnya siapa yang bertanggung jawab membuat produk dan siapa yang menangani pemasaran.

Pengarahan (Actuating)
Pengarahan dilakukan agar semua anggota tim bekerja sesuai rencana yang telah ditetapkan. Seorang pemimpin harus mampu memberikan motivasi, bimbingan, serta menjaga semangat kerja anggota. Pengarahan yang baik menciptakan kerja sama dan suasana kerja yang harmonis.

Pengawasan (Controlling)
Pengawasan dilakukan untuk memastikan semua kegiatan usaha berjalan sesuai rencana. Jika terdapat penyimpangan atau masalah, wirausahawan harus segera melakukan evaluasi dan perbaikan. Dengan pengawasan yang baik, usaha dapat terus berkembang secara berkelanjutan.

Fungsi-fungsi manajemen tersebut tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Semuanya saling melengkapi dan menjadi dasar penting bagi setiap kegiatan kewirausahaan, baik skala kecil maupun besar. Dengan manajemen yang baik, usaha akan lebih terarah, efisien, dan memiliki peluang sukses yang lebih besar.


c. Prinsip Manajemen yang Baik

Prinsip manajemen adalah pedoman yang harus dipegang oleh setiap wirausahawan agar kegiatan usaha dapat berjalan efektif. Prinsip ini membantu wirausahawan dalam mengambil keputusan dan bertindak secara bijak. Berikut beberapa prinsip manajemen yang baik:

Tujuan yang Jelas
Setiap usaha harus memiliki tujuan yang terukur dan realistis, seperti meningkatkan penjualan, memperluas pasar, atau menjaga kualitas produk. Tanpa tujuan yang jelas, usaha akan berjalan tanpa arah.

Efisiensi dan Efektivitas
Efisiensi berarti menggunakan sumber daya sehemat mungkin tanpa mengurangi hasil, sedangkan efektivitas berarti melakukan hal yang benar untuk mencapai tujuan. Keduanya harus berjalan seimbang agar usaha tidak boros waktu dan biaya.

Kerja Sama dan Komunikasi yang Baik
Dalam sebuah usaha, kerja sama antar anggota tim sangat penting. Komunikasi yang baik mencegah kesalahpahaman dan memperlancar pekerjaan.

Kedisiplinan dan Tanggung Jawab
Wirausahawan harus disiplin dalam mengatur waktu, keuangan, dan kualitas produk. Tanggung jawab juga penting agar konsumen percaya terhadap produk yang ditawarkan.

Kreativitas dan Inovasi
Dunia usaha selalu berubah, sehingga wirausahawan harus kreatif dalam menciptakan ide baru dan inovatif dalam mengembangkan produknya agar tetap diminati pasar.

Kejujuran dan Etika Kerja
Prinsip ini menjadi dasar dari semua kegiatan usaha. Kejujuran dalam menimbang, menjual, dan mempromosikan produk akan membangun reputasi dan kepercayaan konsumen.

Penerapan prinsip-prinsip manajemen yang baik tidak hanya menjadikan usaha lebih sukses, tetapi juga membentuk karakter wirausahawan yang bertanggung jawab, disiplin, dan berintegritas.


d. Etika Berwirausaha

Etika berwirausaha adalah nilai-nilai moral yang menjadi pedoman bagi seseorang dalam menjalankan kegiatan usaha. Etika ini mengatur bagaimana seorang wirausahawan bersikap terhadap pelanggan, karyawan, pesaing, dan lingkungan sekitar. Wirausahawan yang beretika tidak hanya mengejar keuntungan, tetapi juga menjaga kejujuran, tanggung jawab, dan keadilan dalam setiap langkah usahanya.

Berikut beberapa etika penting dalam berwirausaha:

Kejujuran dalam Menjual Produk
Seorang wirausahawan harus jujur dalam menyampaikan informasi tentang produknya. Tidak boleh menipu pelanggan dengan menutupi kekurangan produk atau melebih-lebihkan keunggulannya.

Tanggung Jawab terhadap Konsumen
Produk yang dijual harus aman dan bermanfaat. Jika ada keluhan dari pelanggan, wirausahawan harus menanggapinya dengan cepat dan sopan.

Adil dan Tidak Curang terhadap Pesaing
Dalam dunia bisnis, persaingan adalah hal yang wajar. Namun, wirausahawan tidak boleh menggunakan cara-cara kotor seperti menjelekkan produk pesaing atau meniru merek tanpa izin.

Menjaga Hubungan Baik dengan Karyawan dan Mitra Usaha
Seorang wirausahawan harus memperlakukan karyawannya dengan hormat, memberikan upah yang layak, dan menciptakan lingkungan kerja yang nyaman.

Peduli terhadap Lingkungan
Etika berwirausaha juga mencakup tanggung jawab terhadap alam. Proses produksi sebaiknya tidak merusak lingkungan, misalnya dengan mengurangi penggunaan plastik atau limbah berbahaya.

Penerapan etika dalam berwirausaha membuat bisnis tidak hanya berorientasi pada keuntungan, tetapi juga membawa manfaat sosial dan menjaga kepercayaan masyarakat. Dalam kegiatan sekolah, siswa dapat menanamkan etika ini dengan cara berperilaku jujur, sopan, dan bertanggung jawab saat melakukan proyek kewirausahaan.


e. Nilai Pancasila dalam Manajemen Usaha

Nilai-nilai Pancasila harus menjadi dasar dalam setiap kegiatan kewirausahaan, termasuk dalam manajemen usaha. Pancasila mengajarkan bahwa keberhasilan usaha tidak hanya diukur dari keuntungan materi, tetapi juga dari sejauh mana usaha tersebut memberikan manfaat bagi masyarakat dan mencerminkan nilai-nilai moral bangsa.

Berikut penerapan nilai-nilai Pancasila dalam manajemen usaha:

Sila ke-1: Ketuhanan Yang Maha Esa
Wirausahawan harus memiliki kejujuran dan tanggung jawab moral dalam setiap kegiatan usaha. Ia harus selalu bersyukur atas rezeki yang didapat dan tidak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan ajaran agama.

Sila ke-2: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Dalam mengelola usaha, wirausahawan harus menghormati hak pekerja, pelanggan, dan mitra bisnis. Perlakuan yang adil dan beradab menciptakan suasana kerja yang harmonis.

Sila ke-3: Persatuan Indonesia
Manajemen usaha harus mendorong semangat gotong royong dan kerja sama antaranggota tim. Selain itu, penggunaan produk lokal dan pemberdayaan masyarakat sekitar mencerminkan rasa cinta tanah air.

Sila ke-4: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Dalam mengambil keputusan, wirausahawan perlu bermusyawarah dengan tim atau mitra kerja agar keputusan yang diambil bijak dan diterima semua pihak.

Sila ke-5: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Usaha yang dijalankan harus memberikan manfaat bagi banyak orang, bukan hanya untuk pemiliknya. Misalnya, menciptakan lapangan kerja baru, memberikan harga yang wajar, dan memperhatikan kelestarian lingkungan.

Dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila, kegiatan usaha tidak hanya menjadi sarana mencari keuntungan, tetapi juga menjadi alat untuk mewujudkan kesejahteraan bersama. Wirausahawan yang berlandaskan Pancasila akan menjadi teladan dalam kejujuran, keadilan, dan tanggung jawab sosial.


Kesimpulan

Manajemen dan etika dalam berwirausaha merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Manajemen membantu wirausahawan mengatur semua aspek usaha agar berjalan efisien dan terarah, sedangkan etika berwirausaha menjadi pedoman moral dalam berinteraksi dengan konsumen, karyawan, dan masyarakat.

Melalui penerapan fungsi dan prinsip manajemen yang baik, serta menjunjung tinggi nilai-nilai etika dan Pancasila, kegiatan usaha akan berjalan dengan harmonis dan berkelanjutan. Wirausahawan yang beretika tidak hanya menjadi pengusaha yang sukses, tetapi juga berperan sebagai agen perubahan sosial yang membawa kebaikan bagi masyarakat dan bangsa Indonesia.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar